Minggu, 22 Mei 2011

Cinta Monyet

“Cinta Monyet“. Cinta adalah dorongan tidak logis yang mengharuskan kita dekat dan memiliki objek dari kecintaan kita. Karena semua ini adalah mekanisme yang dibangun Tuhan agar kehidupan berlangsung. Karena jika sudah tertarik seperti itu, laki-laki dan wanita tidak lagi memilih, sehingga keturunan dihasilkan dari hubungan seperti itu.

Saat dimana kita jatuh cinta akan terasa sesuatu yang indah, nyaman dan penuh warna. Lalu menggunakan kekuatan yang sama dalam pengertian2 yang baru, untuk menjadikan kita pribadi yang hidup dalam kecintaan yang menghebatkan hubungan kita dengan orang lain.

Sebetulnya kita tidak akan bisa menemukan cinta, kecuali kita mengijinkan cinta menemukan kita. Itu sebabnya kita harus menyediakan diri bagi cinta untuk menemukan kita dalam pergaulan2 yang baik, dalam impian dan perasaan yang baik, agar kita mudah ditemukan oleh cinta; karena cinta bukan sesuatu yang bisa kita karang atau kita produksi, cinta adalah hadiah. Untuk itu mari kita sediakan diri untuk dicintai oleh yang mencintai kita nanti.

Suara, ekspresi awajah, gerakan tubuh, pakaian yang dikenakan itu semua mengindikasikan kesiapan untuk dicintai. Ada orang yang tidak siap untuk dicintai diantaranya adalah orang sombong, melihat kejelekan lebih cepat, meninggikan diri, mengecilkan pendapat orang lain, dsb.

Kalau kesiapan untuk dicintai ini bisa dilakukan dari awal muda sampai kita tua nanti, kenapa kita tidak memilih menjadi pribadi yang lebih mudah ditemukan oleh cinta.

Semua sifat baik yang dianugerahkan oleh Tuhan tidak bisa diunggul-unggulkan antara satu sama lain. Semua perasaan itu untuk memuliakan kita. Jadi bukanlah perasaannya, tapi kitalah yang menggunakan perasaan itu untuk memuliakan diri.

Cinta adalah dorongan tidak logis yang mengharuskan kita dekat dan memiliki objek dari kecintaan kita. Karena semua ini adalah mekanisme yang dibangun Tuhan agar kehidupan berlangsung.

Karena jika sudah tertarik seperti itu, laki-laki dan wanita tidak lagi memilih, sehingga keturunan dihasilkan dari hubungan seperti itu.

Jika kita mengenal kata “Falling In Love” ada juga yang dinamakan “Falling Out Of Love”. Tidak lagi mencintai itu ada, buktinya banyak pernikahan yang baru berlangsung beberapa bulan bahkan beberapa hari saja sudah mulai bertengkar. Hal ini disebabkan sudah hilang ketidak-logisanya dan mulai kalkulatif.

Kasih sayang itu lebih berniat, mengasihi itu ada kesungguhan, ada pengertian mengenai tanggung jawab, ada pengetian mengenai nilai diri; sehingga sebagai ayah mengasihi anaknya berdasarkan keputusan yang sangat logis, begitupun terhadap istri. Kalau hal ini disebut logis, berarti kasih sayang bisa dibangun dengan lebih terencana.

Kalau cinta kita harus menemukan diri kita ditemukan oleh cinta; tetapi kalau kasih sayag itu keputusan, apakah anda menjadi pribadi yang menyayangi orang lain atau tidak.

Kalau anda amenikah, alasannya apakah anda harus menikah dengan dia, atau karena anda tidak bisa hidup tanpa dia?. Jika anda harus menikah dengan dia, yang lebih penting adalah anda-nya; tapi jika anda tidak bisa hidup tanpanya, maka yang lebih penting adalah dia.

Kalau begitu orang yang melihat pasangannya, kekasihnya atau istrinya sebagai kekuatan kehidupannya, ia akan betul2 mencintainya daripada yang mau memiliki.

Pekerjaan juga begitu, pekerjaan jangan hanya dilihat dari berapa banyak anda dapat, pekerjaan anda pilih karena menjadikan anda apa?.

Jadi bukan yang anda dapatkan, tapi pilihlah pekerjaan atau profesi yang menjadikan. Orang yang hanya dapat itu bisa dapat dimanapun dan setelah itu habis dibelanjakan.

Tetapi kalau anda bekerja ditempat yang menjadikan anda pribadi yang mahal, dan ditempatkan pada kedudukan2 yang tinggi, anda tidak harus bergantung pada satu tempat, karena anda dihargai, dimanapun anda berada.Maka pilihlah pekerjaan yang menjadikan, bukan hanya memberi.

Tiga pihak yang terlibat dalam cinta adalah yang mencintai, yang dicintai dan cintanya. Cinta sejati ada pada di yang mencintai, jadi cara menemukan cinta sejati bukan diobjeknya.

Kemampuan mencintai adalah lebih penting daripada kualitas yang kita cintai. Seseorang yang hatinya indah, bukan karena mencintai sesuatu yang mudah dicintai.

Jangan melihat dan mensyaratkan keindahan dari yang akan kita cintai, tapi lihatlah kepada diri apakah anda betul2 ikhlas menjadikan diri anda pembahagia bagi jiwa yang lain.

Dalam proses mencintai dalam masa puber yang disebut cinta monyet itu, yang sebetulnya indah sekali bukan gadis kecil yang kita cintai itu, tetapi indahnya perasaan sebagai laki2 sekarang “i’m in love” begitupun sebaliknya.

Jadi keindahan dalam masa puber itu adalah keindahan menemukan diri sebagai pribadi yang sekarang mendewasa dan mampu memncintai.

Ada anak2 yang tumbuh dari masa puber yang pertama, masuk ke dalam masa puber yang kedua dengan pubertas yang sama dengan masa puber yang pertama. Sehingga banyak orang yang karir-nya bagus kemudian jatuh, karena ketertarikan fisik yang harusnya sudah selesai pada masa puber.

Berapa banyak orang besar mengorbankan penghormatan jutaan orang karena urusan2 yang harus sudah selesai waktu 14 tahun.

Jadi sebetulnya semua itu hanya masalah keputusan, apakah anda 14 tahun waktu jatuh cinta atau 44 tahun, masalahnya adalah menemukan diri sebagai pribadi yang mampu mencintai.

Jadi kesimpulan dari bahasan cinta monyet adalah ternyata bukan cintanya, tetapi perasaan dalam mencintai, karena keindahan mencintai adalah keindahan kehidupan.

Kalau kita ikhlas menjadi pribadi yang bisa dibungkus oleh Tuhan dalam kertas kado yang paling baik, diikat dengan indah, disemprotkan minyak wangi.

Kalau kita bisa ditaruh dalam etalse dengan sorot lampu yang indah, mengapa tidak kita ikhlaskan hati, pikiran dan prilaku kita, untuk menjadi pribadi yang seindah itu, untuk Tuhan hadiahkan kepada sebaik-baiknya wanita atau sebaik-baiknya pria, untuk kemudian kita nanti menjadi sebaik-baiknya orang tua bagi anak2 kita.

Ikhlslah menjadi pribadi yang hatinya baik, karakter adalah kekuatan penarik rejeki. Jadilah orang yang hatinya baik, karena hati yang baik itu adalah tempat berkembangnya semua perasaan baik, sikap2 yang mulia, pikiran2 yang kuat dan terluncurnya tindakan2 yang bermanfaat bagi sesama.

Ikhlaslah untuk menjadi pribadi dengan hati yang baik. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Sabtu, 07 Mei 2011

Modal Kerja

Modal Kerja
Pengertian Modal Kerja
Menurut S. Munawir (2007:114) definisi modal kerja yang umum digunakan yaitu:
a) Konsep kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).
b) Konsep kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan.
c) Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka yang menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan dalam periode ini (current income) ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memproleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya; bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:57) mengemukakan modal kerja dapat dibagi menurut konsep sebagai berikut :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini berdasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja ini sering disebut modal kerja bruto (gross working capital).
2. Konsep Kualitatif
Pada Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar. Digunakan modal kerja ini, merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menunggu likuiditas. Konsep ini biasanya disebut dengan modal kerja netto (net working capital).
3) Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut (current income) dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan “current income”. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan.

Selanjutnya Jumingan (2009:66), mendefinisikan ada dua modal kerja yang lazim dipergunakan, yakni sebagai berikut :
1) Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut kelebihan bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri.
2) Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working capital).
3) Modal kerja adalah jumlah dana yang dingunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut.

Sundjaja dan Inge Barlian (2002:155), menjelaskan definisi modal kerja adalah sebagai berikut :
1) Modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha.
2) Modal kerja adalah kas/bank, surat-surat berharga yang mudah di uangkan (cek, giro, deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan.
3) Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dan pasiva lancar perusahaan.

Lebih lanjut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005:112) “Modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva lancar (gross working capital) atau selisih antara aktiva lancar dan utang lancar (net working capital)”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa modal kerja bisa didefinisikan sebagai modal bersih selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar yang selalu dingunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari.

Pentingnya Modal Kerja
Modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan langganan seperti membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai dan upah buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus dilunasi. Tetapi bila mana modal kerja cukup, akan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan memungkinkan suatu perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin.
Luna Haningsih (2009:05) menjelaskan pentingnya modal kerja sebagai berikut:
a) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
b) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
c) Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaanuntuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
d) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen.
e) Memungkinkan bagi perusahaan memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganan.
f) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien karena tidak ada kesulitan untuk memproleh barang maupun jasa yang dibutuhkan.

Menurut S. Munawir (2007:116) menjelaskan beberapa manfaat yang diperoleh apabila modal kerja tercukupi di dalam perusahaan :
b) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai aktiva lancar.
c) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunaya.
d) Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya- bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
e) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumennya.
f) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
g) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien kerena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

Sedangkan menurut Jumingan (2009:67), manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut :
1) Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunya harga persediaan karena harganya merosot.
2) Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
3) Memungkinkan perusahaan dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.
4) Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan sebagainya.
5) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.
6) Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
7) Memungkinkan perusahaan dapat beoperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa dan suplai yang dibutuhkan.
8) Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.

Jumlah modal kerja yang cukup akan menjamin kegiatan operasional perusahaan secara efisien dan efektif mungkin ; dan jika modal kerja berlebihan, akan berpengaruh kepada sebagian dana tidak produktif, dan tentunya ini kurang baik bagi perusahaan.
Jenis-jenis Modal Kerja
Menurut Bambang Riyanto (2001:60), pada umumnya jenis modal kerja dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Modal kerja permanen (Permanen Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanen Working Capital ini dapat dibedakan dalam :
a) Modal kerja primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b) Modal kerja normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
2) Modal kerja variabel (Variabel Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara :
a) Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
b) Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi.
c) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.

Sundjaja dan Inge Barlian (2002:161), mengemukakan modal kerja yang dibutuhkan dibagi atas :
1) Modal kerja permanen (permanent working capital), pembiayaan yang dibutuhkaan oleh aktiva tetap ditambah bagian tertentu yang tetap dari aktiva lancar perusahaan yang tidak berubah sepanjang tahun.
2) Modal kerja variable/musiman (variable/seasonal working capital)
Pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan bervariasi sepanjang tahun.

Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Menurut S. Munawir (2007:117) modal kerja dalam suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Sifat atau type dari perusahaan.
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, kerena untuk perusahaan jasa, misalnya perusahaan listrik, perusahaan air minum, dan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang perhubunga, baik darat maupun udara tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar gaji pegawai maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan-penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam waktu yang relatif pendek.
2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memproleh barang yang akan dijual harga persatuan barang tersebut.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.
3) Syarat pembelian bahan atau barang dagangan.
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan digunakan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan ataupun barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan semakin besar pula.
4) Syarat Penjualan
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untuk memperkecil resiko adanya piutang yang tak tertagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli, karena dengan demikian para pembeli akan tertarik untuk membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.
5) Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan (inventory turn-over), menunjukan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli dan akan dijual lagi. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Sumber- Sumber Modal Kerja
Menurut S. Munawir (2007:120) menjelaskan sumber-sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1) Hasil Operasi Perusahaan
Jumlah laba bersih yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Dengan adanya keuntungan atau laba dari perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
2) keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek)
Surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan untuk jangka pendek adalah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja.
3) Penjualan Aktiva Tidak Lancar
Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.
4) Penjualan Saham atau Obligasi
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:117), empat aktivitas pembelanjaan (Sumber) yang memberikan modal kerja adalah sebagai berikut :
1) Operasi Periode Berjalan.
Sumber modal kerja yang penting adalah yang berasal dari aktifitas operasi perusaan selama periode berjalan. Laporan laba-rugi memuat data tentang aktifitas operasi perusahaan, dan karena kita dapat menggunakan data tersebut untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi.
2) Penjualan Aktiva Tak Lancar.
Apabila perusahaan menjual aktiva tetap, investasi jangka panjang, atau aktiva lancar lainnya secara tunai, maka modal kerja perusahaan akan naik sejumlah yang diterima dari penjualan tersebut.
3) Penerbitan Utang Jangka Panjang.
Penerbitan surat utang jangka panjang, seperti wesel atau obligasi secara tunai akan mengakibatkan kenaikan modal kerja sebesar jumlah yang diterima pada saat utang tersebut diterbitkan.
4) Penerbitan Modal Saham.
Penerbitan saham istimewa atau saham biasa secara tunai atau aktiva lancar lainnya, akan meningkatkan modal kerja, karena transaksi ini mengakibatkan kenaikan aktiva lancar dan modal dengan jumlah yang sama.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut maka S. Munawir (2007:123) menyimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :
1) Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
2) Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang di imbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3) Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.


Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005:122) penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar adalah sebagai berikut :
1) Pembelian Aktiva Tak Lancar.
Apabila aktiva tak lancar seperti tanah, gedung, mesin, peralatan atau investasi jangka panjang dibeli dengan cara ditukar dengan aktiva lancar atau utang lancar, maka modal kerja akan mengalami penurunan dengan jumlah sebesar harga beli aktiva tersebut.
2) Pembayaran Utang Jangka Panjang.
Apabila perusahaan menggunakan aktiva lancar untuk membayar utang jangka panjang, seperti utang obligasi, maka modal kerja perusahaan akan mengalami penurunan sebesar jumlah aktiva lancar yang digunakan tersebut.
3) Pembelian atau Penarikan Kembali Modal Saham.
Apabila kas atau aktiva lancar lainnya digunakan oleh perusahaan untuk membeli saham untuk ditarik kembali atau dimiliki kembali sebagai treasury, maka modal kerja akan berkurang (penggunaan modal kerja) sebesar aktiva lancar yang digunakan. Demikian pula apabila memilih perusahaan menarik dana dari perusahaan, maka modal kerja perusahaan juga akan berkurang.
4) Pengumuman Deviden Kas.
Pengumuman deviden oleh perusahaan, yang akan dibayar secara tunai (kas) akan meyebabkan modal kerja perusahaan berkurang, yang berarti penggunaan modal kerja. Perlu diperhatikan, bahwa pengumuman dividen, dan bukan pembayarannya, yang mempengaruhi modal kerja. Pengumuman deviden membentuk utang dividen (utang lancar), yang menyebabkan modal kerja berkurang, Pada saat kas harus dibayarkan atas deviden tersebut, aktiva lancar (kas) dan utang dividen (utang lancar) akan berkurang dengan jumlah yang sama sehingga tidak mempengaruhi modal kerja.

Menurut S. Munawir (2007:125) penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunya modal kerja adalah sebagai berikut :
1) Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
2) Kerugian-kerugian yang di derita oleh perusahaan karna adanya penjualan surat berharga atau efek, maupun kerugian yang insidentil lainnya.
3) Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya dana pelunasan obligasi, dana pensiunan pegawai, ataupun dana lainnya.
4) Adanya pertambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat kurangnya modal kerja.
5) Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang jangka panjang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya) saham perusahaan yang beredar, atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi berkurangnya aktiva lancar.
6) Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuangan oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran dividen dalam perseroan terbatas.

Rasio Modal Kerja

Sundjaja dan Inge Barlian (2002:110), tiga ukuran dasar dari likuiditas yaitu :
1) Modal kerja bersih, merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dari aktiva lancar dikurangi pasiva lancar.
Modal kerja bersih = Aktiva Lancar – Pasiva lancar
(Net Working Capital = Current Assets – Current Liabilities)
2) Rasio Lancar, merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan passive lancar.
Rasio Lancar = Aktiva Lancar
_____________
Pasiva Lancar
Current Ratio = Current Assets
______________
Current Liabilities
3) Rasio cepat, sama dengan Rasio lancar kecuali tanpa memperhitungkan persediaan yang dianggap sebagai aktiva lancar yang kurang likuid.
Rasio Cepat = Aktiva Lancar – Persediaan
_________________
Pasiva Lancar
Quick Acid Ratio = Current Assets – Inventory
___________________
Current Liabilities

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005:83), “tingginya angka modal kerja dapat disebabkan adanya persediaan yang telah usang atau tidak laku terjual”. Angka modal kerja harus dilengkapi dengan angka-angka current ratio, quick ratio, perputaran piutang, dan perputaran persediaan berikut ini.
a) Current Ratio,
Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja dapat dinyatakan dalam ratio, yang membandingkan total aktiva lancar dan utang lancar. Ratio ini disebut dengan Current Ratio, yang dihitung dengan formula sebagai berikut :
Current Ratio = Aktiva lancar
_____________
Hutang Lancar

Aktiva lancar menggambarkan alat bayar dan diasumsikan semua aktiva lancar benar-benar bisa digunakan untuk membayar. Sedangkan utang lancar menggambarkan yang harus dibayar dan diasumsikan semua utang lancar benar-benar harus dibayar.
b) Acid-Test Ratio
Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih teliti ditemukan pada angka ratio yang disebut Acid-test ratio atau quick ratio. Pada ratio ini, pos persediaan dan persekot biaya dikeluarkan dari total aktiva lancar, dan hanya menyisahkan pos-pos aktiva lancar yang likuid saja yang akan dibagi dengan utang lancar. Quick ratio dihitung dengan formula sebagai berikut :
Quick Ratio (acid test ratio)= Aktiva Lancar – Persediaan – Persekot Biaya
Utang Lancar

Quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau terlalu bergantung pada persediaannya. Persediaan tidak bisa sepenuhnya diandalkan, karena persediaan bukanlah sumber kas yang bisa segera diperoleh, dan bahkan mungkin tidak mudah dijual pada kondisi ekonomi yang lesu.
c) Perputaran Piutang
Perputaran ini dingunakan karena untuk memberikan ukuran kasar tentang seberpa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas. Angka jumlah hari piutang ini mengambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih (jangka waktu perlunasan/penagihan piutang). Ratio perputaran piutang dan jumlah hari dapat dihitung sebagai berikut :
Penjualan (kredit)
Perputaran Piutang = _______________
Rata-rata Piutang

Jumlah Hari Pertahun
Jumlah Hari Piutang = ________________
Perputaran Piutang

d) Perputaran Persediaan
Ratio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu. Ratio perputaran persediaan dapat di hitung sebagai berikut :
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan
___________________
Rata-rata Persediaan


Jumlah Hari Pertahun
Jumlah Hari Persediaan = ________________
Perputaran Persediaan

Selanjutnya S. Munawir (1007:72), Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas), berikut ini diberikan beberapa ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa tersebut, yaitu:
1) Current Ratio
Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya hutang jangka pendek, rasio ini paling umum dingunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan.
Current Ratio =Aktiva lancar
_____________
Hutang Lancar

2) Acid Test Ratio
Rasio ini juga sering disebut sebagai Quick Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar - persediaan) dengan hutang lancar. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relative lama untuk direlisir menjadi uang kas dan menganggap piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataan mungkin persediaan lebih likwid daripada piutang.
Acid Test Ratio = Kas + Efek + Piutang
_____________
Hutang Lancar

3) Perputaran Piutang

Piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya, dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Rata-rata piutang memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tiga belas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi dua.
Perputaran piutang = penjualan kredit
_________________
Rata-rata piutang

4) Perputaran Modal Kerja
Untuk menganalisa posisi modal kerja dapat juga dingunakan beberapa ratio lainnya, misalnya ratio antara aktiva lancar dengan total aktiva, ratio antara tiap pos-pos dalam aktiva lancar dengan total aktiva lancar, ratio antara total hutang lancar dengan total hutang, ratio antara tiap-tiap pos hutang lancar dengan total hutang lancar dan lain-lain.
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =______________
Modal Kerja Rat-rata

Selanjutnya S. Munawir (2007:104-105) rasio-rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga golongan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas, yaitu :
1. Current ratio = Aktiva lancar
Hutang lancar
2. Acid Test ratio = Kas + efek + piutang
Hutang lancar
3. Cash Ratio = Kas+ efek
Hutang lancar
4. Perputaran piutang = penjualan
Rata-rata piutang
5. Periode rata- rata = 360
Pengumpulan piutang perputaran piutang
6. Perputaran persediaan = Harga pokok
Rata-rata persediaan
7. Periode rata-rata per-
Sediaan tersimpan digd = 360
Perputaran
8. Perputaran modal kerja = penjualan
Modal kerja rata-rata

Analisis Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi (Sundjaja, 2002:68).
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang merupakan ikhtisar dari transaksi keuangan untuk 1 tahun periode. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, laporan Laba/Rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan laporan penjelasan.
Laporan yang disusun sesuai dengan Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). Laporan keuangan merupakan informasi prestasi manajemen. Prestasi yang dimaksudkan adalah capaian kerja manajemen suatu perusahaan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Sundjaja dan Inge Barlian (2002:68) mendefinisikan “laporan keuangan adalah suatu laporan yang mengambarkan hasil dari proses akuntansi yang dingunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan/aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/aktivitas tersebut“.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) menjelaskan,
“Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.

Menurut Myer dalam buku Financial Statement Analysis (S. Munawir, 2007:5), laporan keuangan adalah :
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir suatu periode, kedua daftar tersebut adalah daftar neraca dan posisi keuangan serta daftar pendapatan atau daftar laba rugi, pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan)”.

Sedangkan Soemarso (2004:34) “Laporan keuangan (Financial statement) merupakan laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Selanjutnya menurut zaky Baridwan (2004:17) yaitu :
“Laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, dari transaksi transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertangunggjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan lain sebagai laporan kepada pihak diluar perusahaan”.

Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:3) “Laporan keuangan merupakan objek dari analisis terhadap laporan keuangan, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri”.
Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan keuangan juga sebagai bahan pengambilan suatu keputusan bagi pihak manajemen dan bagi pihak eksternal perusahaan1.

1.2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 dalam Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1.2), tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum “Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:5), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.
3) Menyediakan informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
4) Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan.

2. Analisis Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan alat manajemen untuk menginformasikan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah di capai untuk satu periode.
Informasi keuangan akan bermafaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan jika informasi ini dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Dengan demikian keputusan yang akan diambil menjadi tepat.
Dari analisis laporan keuangan, akan diperoleh gambaran kondisi keuangan yang meliputi potensi perusahaan, permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. Untuk ini akan dilakukan analisis atas ; tingkat likuiditas (kelancaran), solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas perusahaan.
2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:56) kata Analisis sendiri didefinisikan sebagai berikut : “Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasikan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa yang sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
2.2. Tujuan Analisis Laporan keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai macam informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dalam melakukan analisis, setiap pengguna laporan harus mengidentifikasi informasi yang harus dipilih untuk dianalisis, teknik analisis yang tepat dengan menggunakan pertimbangan yang cermat agar dapat memperoleh informasi yang diinginkan untuk mendukung keputusan yang diambil.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:57), tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1) Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting guna pengambilan keputusan ekonomi.
2) Diperlukan analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.
3) Untuk menyakinkan para pengambilan keputusan.

2.3. Metode dan Teknik Analisis

S. Munawir (2007:36) ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu :
a) Metode Analisa Horizontal
Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
b) Metode Analisa Vertikal Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Sedangkan teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1) Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2) Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement adalah satu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4) Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerjan dalam periode tertentu.
5) Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.
6) Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7) Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8) Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan tersebur tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Menurut Jumingan (2009:44) pada dasarnya ada beberapa jenis metode analisis yang dapat dilakukan :
1) Analisis internal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.
2) Analisis eksternal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian dilakukan oleh bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.
3) Analisis horizontal (dinamis) adalah analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
4) Analisis vertikal (statis) analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada Satu periode akuntansi saja, misalnya berupa analisis rasio.

Sedangkan teknik analisis laporan keuangan antara lain seperti dibawah ini.
1) Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan :
a) Data absolut (jumlah dalam rupiah);
b) Kenaikan dan penurunan dalam rupiah;
c) Kenaikan dan penurunan dalam persen;
d) Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
e) Persentase dari total
2) Analalisis perubahan modal kerja
3) Analisis trend dari rasio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya
4) Analisis persentase perkomponen dari neraca dan laporan laba rugi.
5) Analisis rasio yang memperliatkan hubungan beberapa unsur neraca.
6) Analisis perbandingan dengan rasio industry
7) Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto.
8) Analisis titik impas atau break-even point (BOP).

Selanjutnya Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:59), metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode alisisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk tahun atau periode yang berbeda. Disebut metode dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode).
2) Metode vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan cara membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan, metode dan teknik analisa semuanya awal dari proses analisa yang diperlukan untuk mempermudah dalam menganalisa laporan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Analisis Trend (Trend Analysis)
3.1. Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah dengan menggunakan metode trend analisis.
Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapaioleh perusahaan yang bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nalisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

3.2. Perhitungan Trend
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base year).
2) Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100.
3) Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.

Rumus dari analisis trend adalah sebagai berikut :

 Jumlah tahun X – Jumlah tahun X-1

 Fluktuasi (Rp)X
______________ x 100%
Jumlah tahun X-1

 Jumlah tahun X
_____________x100%
Jumlah tahun X-1


3.3. Misleading dalam Analisis Kecenderungan (Trend)
Analisis ini penting untuk melihat hubungan angka persentase dalam trend dengan data absolut (jumlah rupiah) yang dipakai sebagai dasar perbandingan.
Analisa dengan trend ratio akan dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat atau tetap serta menunjukkan apakah kecenderungan atau tendensi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
S. Munawir (2007:56) didalam menggunakan teknik analisa trend dalam presentase ini harus diingat pula hubungan antara angka-angka dalam trend dengan data absolutnya, karena adanya beberapa kemungkinan sebagai berikut:
1) Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.
2) Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp 100.000 menjadi Rp 200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik dengan 100% meskipun dalam hal yang pertama kenaikan itu tidak penting artinya.
3) Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan jumlah 100% mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan yang dalam persentase kecil misalnya hanya 10%, padahal dalam beberapa hal tertentu hal yang demiian tidaklah tepat. 4. Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan, padahal apabila dilihat dalam angka absolutnya tidaklah demikian.

Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau perubahan yang dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahanperubahan yang terjadi dalam angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta tendensitendensi yang ada ataupun hubungan antara pos-pos yang ada.

Belajar Jadi Hacker

Belajar Menjadi Hacker

Google Search Results


You arrived here after searching for the following phrases:


Click a phrase to jump to the first occurrence, or return to the search results.

Hacker dengan keahliannya dapat melihat & memperbaiki kelemahan perangkat lunak di komputer; biasanya kemudian di publikasikan secara terbuka di Internet agar sistem menjadi lebih baik. Sialnya, segelintir manusia berhati jahat menggunakan informasi tersebut untuk kejahatan - mereka biasanya disebut cracker. Pada dasarnya dunia hacker & cracker tidak berbeda dengan dunia seni, disini kita berbicara seni keamanan jaringan Internet.

Saya berharap ilmu keamanan jaringan di tulisan ini digunakan untuk hal-hal yang baik - jadilah Hacker bukan Cracker. Jangan sampai anda terkena karma karena menggunakan ilmu untuk merusak milik orang lain. Apalagi, pada saat ini kebutuhan akan hacker semakin bertambah di Indonesia dengan semakin banyak dotcommers yang ingin IPO di berbagai bursa saham. Nama baik & nilai sebuah dotcom bisa jatuh bahkan menjadi tidak berharga jika dotcom di bobol. Dalam kondisi ini, para hacker di harapkan bisa menjadi konsultan keamanan bagi para dotcommers tersebut - karena SDM pihak kepolisian & aparat keamanan Indonesia amat sangat lemah & menyedihkan di bidang Teknologi Informasi & Internet. Apa boleh buat cybersquad, cyberpatrol swasta barangkali perlu di budayakan untuk survival dotcommers Indonesia di Internet.

Berbagai teknik keamanan jaringan Internet dapat di peroleh secara mudah di Internet antara lain di http://www.sans.org, http://www.rootshell.com, http://www.linuxfirewall.org/, http://www.linuxdoc.org, http://www.cerias.purdue.edu/coast/firewalls/, http://www.redhat.com/mirrors/LDP/HOWTO/. Sebagian dari teknik ini berupa buku-buku yang jumlah-nya beberapa ratus halaman yang dapat di ambil secara cuma-cuma (gratis). Beberapa Frequently Asked Questions (FAQ) tentang keamanan jaringan bisa diperoleh di http://www.iss.net/vd/mail.html, http://www.v-one.com/documents/fw-faq.htm. Dan bagi para experimenter beberapa script / program yang sudah jadi dapat diperoleh antara lain di http://bastille-linux.sourceforge.net/, http://www.redhat.com/support/docs/tips/firewall/firewallservice.html.

Bagi pembaca yang ingin memperoleh ilmu tentang jaringan dapat di download secara cuma-cuma dari http://pandu.dhs.org, http://www.bogor.net/idkf/, http://louis.idaman.com/idkf. Beberapa buku berbentuk softcopy yang dapat di ambil gratis dapat di ambil dari http://pandu.dhs.org/Buku-Online/. Kita harus berterima kasih terutama kepada team Pandu yang dimotori oleh I Made Wiryana untuk ini. Pada saat ini, saya tidak terlalu tahu adanya tempat diskusi Indonesia yang aktif membahas teknik-teknik hacking ini - tetapi mungkin bisa sebagian di diskusikan di mailing list lanjut seperti kursus-linux@yahoogroups.com & linux-admin@linux.or.id yang di operasikan oleh Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) http://www.kpli.or.id.

Cara paling sederhana untuk melihat kelemahan sistem adalah dengan cara mencari informasi dari berbagai vendor misalnya di http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3b tentang kelemahan dari sistem yang mereka buat sendiri. Di samping, memonitoring berbagai mailing list di Internet yang berkaitan dengan keamanan jaringan seperti dalam daftar http://www.sans.org/newlook/publications/roadmap.htm#3e.

Dijelaskan oleh Front-line Information Security Team, ”Techniques Adopted By ’System Crackers’ When Attempting To Break Into Corporate or Sensitive Private Networks,” fist@ns2.co.uk http://www.ns2.co.uk. Seorang Cracker umumnya pria usia 16-25 tahun. Berdasarkan statistik pengguna Internet di Indonesia maka sebetulnya mayoritas pengguna Internet di Indonesia adalah anak-anak muda pada usia ini juga. Memang usia ini adalah usia yang sangat ideal dalam menimba ilmu baru termasuk ilmu Internet, sangat disayangkan jika kita tidak berhasil menginternetkan ke 25000 sekolah Indonesia s/d tahun 2002 - karena tumpuan hari depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak muda kita ini.

Nah, para cracker muda ini umumnya melakukan cracking untuk meningkatkan kemampuan / menggunakan sumber daya di jaringan untuk kepentingan sendiri. Umumnya para cracker adalah opportunis. Melihat kelemahan sistem dengan mejalankan program scanner. Setelah memperoleh akses root, cracker akan menginstall pintu belakang (backdoor) dan menutup semua kelemahan umum yang ada.

Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan Internet untuk (1) hosting web server mereka, (2) komunikasi e-mail dan (3) memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya. Pemisahan jaringan Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software Firewall dan Proxy server. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar yang digunakan untuk memudahkan akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan internal perusahaan (IntraNet).

Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari program Wingate. Selain itu, melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy yang konfigurasinya kurang baik.

Setelah berhasil melompat dan memasuki sistem lain, cracker biasanya melakukan probing terhadap jaringan dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara, misalnya (1) menggunakan nslookup untuk menjalankan perintah ’ls ’ , (2) melihat file HTML di webserver anda untuk mengidentifikasi mesin lainnya, (3) melihat berbagai dokumen di FTP server, (4) menghubungkan diri ke mail server dan menggunakan perintah ’expn ’, dan (5) mem-finger user di mesin-mesin eksternal lainnya.

Langkah selanjutnya, cracker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin, /etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface (CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow.

Selanjutnya cracker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan. Cracker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan, nmap dan banyak scanner kecil lainnya. Program seperti ’ps’ & ’netstat’ di buat trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk menyembunyikan proses scanning. Bagi cracker yang cukup advanced dapat mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.

Setelah cracker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan, maka cracker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon yang lemah di server. Program daemon adalah program di server yang biasanya berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan). Keberhasilan menaklukan program daemon ini akan memungkinkan seorang Cracker untuk memperoleh akses sebagai ’root’ (administrator tertinggi di server).

Untuk menghilangkan jejak, seorang cracker biasanya melakukan operasi pembersihan ’clean-up’ operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Dan menambahkan program untuk masuk dari pintu belakang ’backdooring’. Mengganti file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan akses ke mesin yang di taklukan melalui rsh & csh.

Selanjutnya seorang cracker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan untuk kepentingannya sendiri, misalnya mengambil informasi sensitif yang seharusnya tidak dibacanya; mengcracking mesin lain dengan melompat dari mesin yang di taklukan; memasang sniffer untuk melihat / mencatat berbagai trafik / komunikasi yang lewat; bahkan bisa mematikan sistem / jaringan dengan cara menjalankan perintah ’rm -rf / &’. Yang terakhir akan sangat fatal akibatnya karena sistem akan hancur sama sekali, terutama jika semua software di letakan di harddisk. Proses re-install seluruh sistem harus di lakukan, akan memusingkan jika hal ini dilakukan di mesin-mesin yang menjalankan misi kritis.

Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu di periksa keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan ’rm -rf / &’.

Bagi kita yang sehari-hari bergelut di Internet biasanya justru akan sangat menghargai keberadaan para hacker (bukan Cracker). Karena berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Berbagai kelemahan sistem di perbaiki karena kepandaian rekan-rekan hacker yang sering kali mengerjakan perbaikan tsb. secara sukarela karena hobby-nya. Apalagi seringkali hasil hacking-nya di sebarkan secara cuma-cuma di Internet untuk keperluan masyarakat Internet. Sebuah nilai & budaya gotong royong yang mulia justru tumbuh di dunia maya Internet yang biasanya terkesan futuristik dan jauh dari rasa sosial.

Pengembangan para hobbiest hacker ini menjadi penting sekali untuk keberlangsungan / survival dotcommers di wahana Internet Indonesia. Sebagai salah satu bentuk nyatanya, dalam waktu dekat Insya Allah sekitar pertengahan April 2001 akan di adakan hacking competition di Internet untuk membobol sebuah server yang telah di tentukan terlebih dahulu. Hacking competition tersebut di motori oleh anak-anak muda di Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Semarang yang digerakan oleh anak muda seperti Kresno Aji (masaji@telkom.net), Agus Hartanto (hartx@writeme.com) & Lekso Budi Handoko (handoko@riset.dinus.ac.id). Seperti umumnya anak-anak muda lainnya, mereka umumnya bermodal cekak - bantuan & sponsor tentunya akan sangat bermanfaat dan dinantikan oleh rekan-rekan muda ini.

Mudah-mudahan semua ini akan menambah semangat pembaca, khususnya pembaca muda, untuk bergerak di dunia hacker yang mengasyikan dan menantang. Kalau kata Captain Jean Luc Picard di Film Startrek Next Generation, ”To boldly go where no one has gone before”.

Penulis: Onno W Purbo


Artikel Belajar Menjadi Hacker ini dipersembahkan oleh Klik-Kanan.com. Kunjungi Klik-Kanan.com untuk informasi seputar komputer dan internet.

Cara Membuat Data Base


MENJALANKAN ACCESS
Cara menjalankan program aplikasi database adalah sbb:
  1. klik tombol start untuk membuka menu start
  2. tunjuk folder All Program untuk menampilkan daftar program aplikasi yang telah terinstal pada computer
  3. tunjuk folder Microsoft office untuk menampilkan daftar program aplikasi micrasoft office
  4. klik Microsoft access untuk menjalankannya.maka akan terlihat seperti pada gambar di bawah.

(gambar jendela Microsoft access)


MEMBUAT DATABASE
Program aplikasi database access telah dijalankan. Lakumkan langkah-langkah berikut untuk membuka database baru yang masih kosong dan memberi nama file database
  1. klik menu file untuk membuka menu ini, dan klik perintah new untuk membuka tugas new file pada bagian kanan jendela Microsoft access
  2. klik perintah blank database pada panel tugas New file untuk membuka database baru yang masih kosong
  3. klik menu file lalu pilih save in untuk menampilkan daftar drive atau folder pada computer.
  4. pilih folder (database) tempat kita akan menyimpan file database yang akan dibuat.
  5. klik kotak file name untuk meletakkan kursor didalamnya dan hapus isi kotak tersebut.
  6. ketikan nama file database yg akan dibuat (database perpustakaan)

Gambar file penyimpanan database)

  1. klik tombol create pada kotak dialog file new database untuk membuat file database pada folder yang kita pilih. Akan muncul gambar sbb:

(gambar jendela database)


MEMBUAT TABEL

            Langkah – langkah:
  • klik  2x di create table in new design view
  • pada jendela table isi field – field tabel Buku



  • Klik File lalu pilih Save isi nama (Table_Buku), maka akan muncul gambar seperti dibawah ini :



 Lakukan langkah-langkah yang sama untuk tabel-tabel lainnya,

Setelah di save jendela data base akan berubah seperti gambar dibawah ini :




MENGINPUT DATA
Untuk menginput data langkah-langkah yang harus kita lakukan yaitu :

§  Jalankan Microsoft access lalu klik dua kali pada tabel yang akan kita input datanya, setelah penginputan akan  terlihat tabel berikut ini

Begitu juga dengan tabel yang lainnya.


MEMBUAT QUERY

Langkah-langkah membuat query:
Ø  Pada jendela data base pilih query


Ø  Clik 2x create query design view
Ø  Pada jendela show table, pilih table yang dipakai dalam query (Tbl_Buku) Klik add








Ø  Untuk menampilkan seluruh file dan record pada Tbl_Buku klik tombol panah ke bawah pilih Tbl_Buku


Ø  Untuk melihat hasil query, pilih menu query klik Run


Ø  Simpan query (Qr_Buku)


Untuk menampilkan file-file tertentu bisa menampilkan Kode Buku dan Nama Buku.
Langkah-langkah :

Ø  Pada field klik tombol panah kebawah pilih field kode buku, pada field klik tombol panah kebawah pilih field nama buku



Ø  Klik Run,  tampil gambar sebagai berikut:



Ø  Simpan (Qr_Kode Buku Nama Buku)


Menampilkan kata berdasarkan criteria
Langkah-langkah :

Ø  Pilih field-field yang akan di tampilkan
Ø  Pada field-field (kode buku) tempatkan kursor pada tabel criteria, maka terlihat seperti pada gambar berikut:

Ø  Klik Run, akan tampil layer seperti berikut:


Ø  Simpan  (Qr_Criteria Kode Buku)

Membuat form

Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut;

  1. Aktifkan database yang digunakan
  2. Pada database pilih Tbl Form,
  3. Klik New
  4. Klik pilihan form wizard
  5. pilih table atau query yang dijadikan form
  6. Pindahkan yang ada pada available field ke selected field
  7. Pilih Layout dari Form yang akan dibuat
  8. Pilih desain yang menarik
  9. Berikan judul dari form yang dibuat misalnya; Form input nama buku


Menambah tool ke form
 Langkah – langkah yang dingunakan adalah :

·         pada jendela data Base plih Form clik Creat Form Design Wizard clik new
·         pilih auto form columner
·         pilih sumber data / table
·         pilih table : Tbl_buku
·         pada table design atur form untuk menambahkan pada tol book

A.    Tombol Tambah
Ø  Clik Command Button letakkan kedalam form
Ø  Jendela Commond Button Wizard pada table katagoris pilih Recond Operation.
Ø  Pada table Action pilih Add New Recond
Ø  klik Next
Ø  Pada tek ketik : Tambah Data
Ø  Next
Ø  ketik : And_Tambah
Ø  finish.


B.     Tombol Simpan
Ø  Clik Commond Button letakkan kedalam form
Ø  Pada table categories pilih Recond Opertion pada table Action pilih Save Recond
Ø  Klik next, krtik pada text : Simpan Data
Ø  Next, ketik ; Cmd_simpan
Ø  Finish

C. Tombol Hapus
Ø  Clik Commond Button letakkan ke Form
Ø  Pada table Catagories pilih Record operations pada table Action pilih Delete Record
Ø  Klik next
Ø  ketik pada next : Hapus Dta
Ø  next Ketik : Cmd_Hapus
Ø  Finish
·         Tombol Close
A.    Klik Commond Button, Letak ke Form
B.     pada table katagories pilih Form Operations pada table Action pilih Close Form
C.     Klik Next, ketik pada text : Tutu Program
D.    Next, ketik : Cmd_Close
E.     Finish
Disimpan seperti dibawah ini :



Kemudian seperti berikut ini :


From setelah desain akan menjadi seperti dibawah ini :

Menambah Fasilitas Pencaharian ( Combo Box )
Langkah – Langkah untuk menambah pencarian adalah sbb :
·         buku Form Barang, Plih design
·         Pada Tool Box pilih Combo Box
·         Pada Commbo Box Wizard, pilih kind a Recond on my Form Based on The value I Selected In ing commond Box
·         Next, pilih Kode_Barang klik tombol <
·         Next
·         Finish






Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites