Sabtu, 07 Mei 2011

Analisis Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi (Sundjaja, 2002:68).
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang merupakan ikhtisar dari transaksi keuangan untuk 1 tahun periode. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, laporan Laba/Rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan laporan penjelasan.
Laporan yang disusun sesuai dengan Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). Laporan keuangan merupakan informasi prestasi manajemen. Prestasi yang dimaksudkan adalah capaian kerja manajemen suatu perusahaan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Sundjaja dan Inge Barlian (2002:68) mendefinisikan “laporan keuangan adalah suatu laporan yang mengambarkan hasil dari proses akuntansi yang dingunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan/aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/aktivitas tersebut“.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) menjelaskan,
“Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan”.

Menurut Myer dalam buku Financial Statement Analysis (S. Munawir, 2007:5), laporan keuangan adalah :
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir suatu periode, kedua daftar tersebut adalah daftar neraca dan posisi keuangan serta daftar pendapatan atau daftar laba rugi, pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan)”.

Sedangkan Soemarso (2004:34) “Laporan keuangan (Financial statement) merupakan laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Selanjutnya menurut zaky Baridwan (2004:17) yaitu :
“Laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, dari transaksi transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertangunggjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan lain sebagai laporan kepada pihak diluar perusahaan”.

Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:3) “Laporan keuangan merupakan objek dari analisis terhadap laporan keuangan, memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri”.
Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan keuangan juga sebagai bahan pengambilan suatu keputusan bagi pihak manajemen dan bagi pihak eksternal perusahaan1.

1.2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 dalam Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1.2), tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum “Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:5), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.
3) Menyediakan informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
4) Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan.

2. Analisis Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan alat manajemen untuk menginformasikan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah di capai untuk satu periode.
Informasi keuangan akan bermafaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan jika informasi ini dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Dengan demikian keputusan yang akan diambil menjadi tepat.
Dari analisis laporan keuangan, akan diperoleh gambaran kondisi keuangan yang meliputi potensi perusahaan, permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam perusahaan. Untuk ini akan dilakukan analisis atas ; tingkat likuiditas (kelancaran), solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas perusahaan.
2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:56) kata Analisis sendiri didefinisikan sebagai berikut : “Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasikan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa yang sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
2.2. Tujuan Analisis Laporan keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan terhadap berbagai macam informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dalam melakukan analisis, setiap pengguna laporan harus mengidentifikasi informasi yang harus dipilih untuk dianalisis, teknik analisis yang tepat dengan menggunakan pertimbangan yang cermat agar dapat memperoleh informasi yang diinginkan untuk mendukung keputusan yang diambil.
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:57), tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1) Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting guna pengambilan keputusan ekonomi.
2) Diperlukan analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam memprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.
3) Untuk menyakinkan para pengambilan keputusan.

2.3. Metode dan Teknik Analisis

S. Munawir (2007:36) ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu :
a) Metode Analisa Horizontal
Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
b) Metode Analisa Vertikal Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Sedangkan teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1) Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2) Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement adalah satu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4) Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerjan dalam periode tertentu.
5) Analisa Sumber dan Penggunaan Kas adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.
6) Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7) Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8) Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan tersebur tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Menurut Jumingan (2009:44) pada dasarnya ada beberapa jenis metode analisis yang dapat dilakukan :
1) Analisis internal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.
2) Analisis eksternal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis demikian dilakukan oleh bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.
3) Analisis horizontal (dinamis) adalah analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
4) Analisis vertikal (statis) analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada Satu periode akuntansi saja, misalnya berupa analisis rasio.

Sedangkan teknik analisis laporan keuangan antara lain seperti dibawah ini.
1) Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan :
a) Data absolut (jumlah dalam rupiah);
b) Kenaikan dan penurunan dalam rupiah;
c) Kenaikan dan penurunan dalam persen;
d) Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
e) Persentase dari total
2) Analalisis perubahan modal kerja
3) Analisis trend dari rasio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya
4) Analisis persentase perkomponen dari neraca dan laporan laba rugi.
5) Analisis rasio yang memperliatkan hubungan beberapa unsur neraca.
6) Analisis perbandingan dengan rasio industry
7) Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto.
8) Analisis titik impas atau break-even point (BOP).

Selanjutnya Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:59), metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode alisisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk tahun atau periode yang berbeda. Disebut metode dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode).
2) Metode vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan cara membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan, metode dan teknik analisa semuanya awal dari proses analisa yang diperlukan untuk mempermudah dalam menganalisa laporan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Analisis Trend (Trend Analysis)
3.1. Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah dengan menggunakan metode trend analisis.
Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapaioleh perusahaan yang bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini akan dapat dideteksi maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi baik buruknya pengelolaan perusahaan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nalisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

3.2. Perhitungan Trend
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base year).
2) Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka index 100.
3) Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut.

Rumus dari analisis trend adalah sebagai berikut :

 Jumlah tahun X – Jumlah tahun X-1

 Fluktuasi (Rp)X
______________ x 100%
Jumlah tahun X-1

 Jumlah tahun X
_____________x100%
Jumlah tahun X-1


3.3. Misleading dalam Analisis Kecenderungan (Trend)
Analisis ini penting untuk melihat hubungan angka persentase dalam trend dengan data absolut (jumlah rupiah) yang dipakai sebagai dasar perbandingan.
Analisa dengan trend ratio akan dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat atau tetap serta menunjukkan apakah kecenderungan atau tendensi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
S. Munawir (2007:56) didalam menggunakan teknik analisa trend dalam presentase ini harus diingat pula hubungan antara angka-angka dalam trend dengan data absolutnya, karena adanya beberapa kemungkinan sebagai berikut:
1) Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.
2) Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp 100.000 menjadi Rp 200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik dengan 100% meskipun dalam hal yang pertama kenaikan itu tidak penting artinya.
3) Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan jumlah 100% mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan yang dalam persentase kecil misalnya hanya 10%, padahal dalam beberapa hal tertentu hal yang demiian tidaklah tepat. 4. Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan, padahal apabila dilihat dalam angka absolutnya tidaklah demikian.

Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau perubahan yang dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahanperubahan yang terjadi dalam angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta tendensitendensi yang ada ataupun hubungan antara pos-pos yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites